Cari Blog Ini

Kamis, 30 Juni 2011

Lagu terbaik

Minggu ini Minggu lalu Judul Lagu Artis Penyanyi
1 1 Rolling In The Deep Adele
2 2 E.T. Katy Perry Featuring Kanye West
3 – The Edge Of Glory Lady GaGa
4 5 On The Floor Jennifer Lopez Featuring Pitbull
5 3 The Lazy Song Bruno Mars
6 6 Give Me Everything Pitbull Featuring Ne-Yo, Afrojack & Nayer
7 4 Just Can’t Get Enough Black Eyed Peas
8 – Where Them Girls At David Guetta Featuring Flo Rida & Nicki Minaj
9 9 Sweat (Remix) Snoop Dogg Vs David Guetta
10 7 Blow Ke$h
“Tugas Perkembangan kehidupan pribadi,
Pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga”

PERKEMBANGAN peserta didik
Tugas kelompok ii Kelas mat ii.d
105 36 03845 10 St. Rabiatul Adawiah
105 36 03846 10 Riskayanti
105 36 03851 10 Sri Wahyuni
105 36 03855 10 A.Muh.yusuf
105 36 03858 10 Musliadi
105 36 03881 10 Nur Fadliah
105 36 03886 10 Nursia S


Jurusan pendidikan matematika
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas muhammadiyah makassar
2010-2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas rahmat dan berkah Allah SWT sehingga kami dapat mengerjakan tugas ini dengan sungguh-sungguh. Walaupun masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan, tapi berkat ketekunan dan usaha yang giat sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Suatu pembelajaran bagi kami dengan diberikannya tugas ini untuk mengerjakan tugas, sehingga dapat meningkatkan daya nalar khususnya dalam bidang pendidikan. Hal ini merupakan salah satu proses belajar yang sangat berharga dan dapat meningkatkan keterampilan serta pemikiran dan sikap yang seharusnya kita lakukan. Lagipula dapat menambah wawasan pemahaman yang lebih baik dengan pendekatan teoritis praktis.
Dengan adanya tugas dari pembimbing maka kami akan selalu siap menerima sajian materi dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakannya.
Karena kami adalah mahasiswa yang senantiasa mengikuti tata tertib dan taat pada pembimbing. Kami ingin jadi seseorang yang berkualitas dan akan kami torehkan setetes embun segar pada orang tua dan agama kami. Karena itu, kami sangat berbahagia diberikan tugas dan dapat mengerjakannya dengan baik sebagai indikator kami ingin menguasai pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Kami selalu merenungkan kapan tugas kami selesai, karena kami tahu semua itu adalah jalan untuk menimba ilmu pendidikan. Tugas ini kami lakukan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan petunjuk dan panduan dari pembimbing.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing yang telah membimbing dan memberikan petunjuk untuk mengkaji pendidikan dengan berbagai aspek programnya. Juga terima kasih kepada teman-teman yang telah bersama-sama saling membantu dalam berbagai situasi dan kondisi.
Demikian tugas ini kami buat dengan sungguh-sungguh, semoga dapat bermanfaat bagi para pelajar dan pembaca yang budiman.



Makassar, 29 Juni 2011


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan saat ini merupakan faktor utama banyaknya hal yang menyebabkan persoalan pendidikan dan karier seseorang dalam keluarga. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha membentuk kepribadian manusia sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan dihadapkan pada perumusan tujuan yang akan dicapai seseorang setelah pendidikan itu berlangsung. Setiap rumusan tujuan pendidikan selalu berupaya menjangkau kawasan paling ideal dan baik seperti; mandiri dan berguna (UU No. 20 Tahun 2003), dewasa (Langevel), atau insan kamil (Atiyah al-Abrasy). Ilmu pengetahuan hanya menjadi mungkin jika keteraturan yang dibahas melalui hukum-hukum matematika. Tugas ilmu pengetahuan dalam pendidikan dapat dikatakan mengkaji dan menghubungkan semua keteraturan yang teramati. Ilmu pengetahuan bertujuan untuk menjawab pertanyaan Bagaimana dan Mengapa. Namun, khusus untuk kasmologi, pertanyaan Mengapa ini memiliki titik tertentu pada kesulitan yan luar biasa. Sehingga formulasi tujuan pendidikan merupakan persoalan yang mendasar, sehingga tidak mungkin dapat dirumuskan dan terjawab oleh analisis yang dangkal, tetapi memerlukan analisis dan pemikiran filosofis.

2. Rumusan Masalah
Berpangkal dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dianggap perlu untuk mengembangkan suatu strategi. Dengan demikian dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
A. Apakah Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi?
B. Apakah Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier?
C. Apakah Tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga?
D. Apa Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Menyelenggarakan Pendidikan?




3.
4. Tujuan
Secara garis besar, tujuan pokok yang harus dicapai dalam pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier serta kehidupan keluarga. Ada pula tujuan yang lain, yaitu untuk menambah wawasan serta latar belakang akan pendidikan.

5. Manfaat
Secara umum, penyusunan materi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyusun materi yang lain. Hasil penyusunan ini terutama diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran mata kuliah perkembangan peserta didik. Secara khusus, hasil penyusunan materi ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam meninjau kembali mengenai tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier serta kehidupan keluarga.




















DAFTAR ISI

Judul Makalah........................................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Pendahuluan
1. Latar Belakang........................................................................................................... ii
2. Rumusan Masalah...................................................................................................... ii
3. Tujuan........................................................................................................................ iii
4. Manfaat...................................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................................ iv
Pembahasan
A. Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi............................................................ 1
B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier.............................................. 3
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga........ 7
D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Menyelenggarakan Pendidikan............................................................................................................ 8
Penutup.................................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka

PEMBAHASAN
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI,
PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA

A. Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi
a. Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
Pada awal kehidupan manusia dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seorang individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugas-tugasnya sehari-hari. Untuk itu diperlukan penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kestabilan pribadinya.
Pribadi adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari sistem-sistem psikfisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik (khusus) dari individu tersebut terhadap lingkungannya. Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk integrasif antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis. Di samping itu, seorng individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi;
1) Faktor kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya
Perkembangan anak yang menyangkut perk

ambangan psikofisis dipengaruhi oleh;
- Status sosial ekonomi, filsafat hidup keluarga, dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan.
- Kepedulian terhadap kesehatan
- Ketertiban, termasuk ketertiban menjalankan agama.
2) Faktor keturunan dan lingkungan
Aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi “orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak lahir. Sedangkan aliran empirisme menyatakan sebaliknya bahwa seorang individu diibaratkan sebagai kertas/lilin yang masih putih bersih. Ia akan menjadi ‘manusia’ seperti yang dikehendaki oleh lingkungan. Aliran konvergansi mangakui bahwa kedua aliran itu secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang.
c. Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak-anak dan remaja, yang masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka dibesarkan. Dua orang anak yan di besarkan dalam suatu keluarga akan menunjukkan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya.

d. Pengaruh perkembangan kehidupan pribadi terhadap tingkah laku
Kehidupan merupakan rangkaian berkesinambungan dalam proses pertumbhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya, dan keadaan yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap, yaitu : mampu menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
e. Upaya pengembangan kehidupan pribadi;
1) Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.
2) Pengenalan dan pemahaman minat dan moral yang berlaku di dalam kehidupan perlu ditanamkan secara baik.
3) Mengerjakan tgas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dan penuh tanggung jawab.
4) Hidup bermasyarakat sesuai dengan kultur yang baik dan dianut oleh masyarakat.
5) Menunjukkan dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi.
6) Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dn disiplin.
7) Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan sikap menghargai orang lain dan keteladanan.
B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
a. Pengertian kehidupan pendidikan dan karier
Pada hakekatnya manusia selalu ingin tahu, dengan demikian selalu berupaya mengejar pengetahuan. Atas dasar hakekat inilah manusia senangtiasa terus belajar, mencari tahu banyak hal. Banyak bangsa yang mengikuti prinsip pendidikan (belajar) seumur hidup. Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidup, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Sedangkan kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di dalam dunia karya. Pada hakikatnya kehidupan anak (remaja) di dalam pendidikan merupakan awal kehidupan kariernya.
b. Karakteristik kehidupan pendidikan dan karier
Belajar itu lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang merupakan faktor pening yang mempengaruhi minat dan kebutuhannya untuk belajar. Pada usia remaja, telah mulai jelas terbentuknya cita-cita dewasa nanti. Oleh karena itu, remaja telah memiliki minat yang jelas terhadap jenis pekerjaan tertentu. Untuk itu, remaja secara sadar telah mengetahui pula bahwa untuk mencapai jenis pekerjaan tersebut memerlukan sarana pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki. Pada dasarnya, mengikuti pendidikan tertentu merupakan persiapan baginya untk suatu pekerjaan. Hal inilah yang membimbing remaja menentukan pilihan jenis pendidikan yang akan diikuti.
Pada usia 13-14 tahun atau pada usia awal remaja, anak mulai mengenal sistem baru dalam sekolah, antara lain perkenalan dengan guru yang memiliki berbagai macam sifat dan kepribadian. Hal in menunjukkkan perlunya kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang beragam. Begitu pula anak mulai mengenal berbagai mata pelajaran yang harus dipelajari dengan berbagai karakteristiknya.
Di samping itu, remja tersebut memiliki teman sejawat yang semakin luas lingkungannya dan ia mulai mengenal anak lain dengan berbagai macam latar belakang keadaan keluarga. Dengan demikian, ia memiliki 3 lingkungan pendidikan yang pola dan karkteristiknya berbeda-beda.
Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan hal itu. Dengan demikian, setiap remaja berada pada posisi pendidikan yang majemuk. Masing-masing lingkungan kehidupan pendidikan tidak selalu sama, dasar dan tujuannya. Oleh karena itu, remaja seperti ditantang untuk mampu mengatasi problema keanekaragaman tersebut dan mampu menempatan dirinya dengan tepat dan harmonis.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan pendidikan dan karier
1) Sosial Ekonomi.
Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan perkembangan kehidupan, pendidikan dan karier anak. Kondisi sosial yang menggambarkan status orang tua merupakan faktor yang dilihat oleh anak untuk menentukan pilihan sekolah dan pekerjaan, secara tidak langsung, keberhasilan orang tua merupakan beban bagi anak, sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan tersirat untk mempertahankan kedudukan orang tuanya. Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua. Banyak anak yang berkemampuan intelektual tinggi, tidak dapat menikmati pendidikan yang baik, disebabkan leh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.
2) Lingkungan.
Yang dimaksud lingkungan disini adalah lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, dan lingkungan teman sebaya. Dalam lingkungan kehidupan masyarakat perindustrian, pertanian, atau perdagangan. Disamping itu, dikenal pula lingkungan masyrakat akademik atau terpelajar dan terdidik. Lingkungan semacam ini akan membentuk sikap anak dalam menentukan pola kehidupan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi pemikirannya dalam menentukan jenis pendidikan dan karier yang diidamkan. Lingkungan keluarga, kondisi sekolah merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan cita-cita karier remaja. Lingkungan teman sebaya akan memberikan pengaruh langsung terhadap kehidupan pendidikan masing-masing remaja. Lingkungan ini pula memberikan peluang bagi remaja laki-laki atau wanita untuk menjadi lebih matang. Di dalam kelompok sebaya berkesempatan seorang gadis untuk menjadi seorang wanita dan perjaka untuk menjadi seorang laiki-laki serta belajar mandiri sesuai dengan kodratnya.
3) Pandangan Hidup
Pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang, terutama dalam menyatakan cita-citanya. Seseorang dalam memilih lembaga pendidikan dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang melatar belakangi. Remaja yang berasal dari kalangan keluarga kurang, umumnya bercita-cita untuk di kemudian hari menjadi orang yang berkecukupan, dan dengan demikian dalam memilih jenis pendidikan berorientasi kepada jenis pendidikan yang dapat mendatangkan banyak uang.
d. Perbedaan individu dalam perkembangan pendidikan dan karier
Pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ setiap individu berbeda-beda, maka hal itu akan berpengaruh terhadap pola kehidupan di dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi seiring dengan perbedaan kemampuan berfikir.
Berhubung kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari kehidupan karier, maka dengan perbedaaan kehidupan pendidikan tersebut konsekuensinya akan membawa perbedaan individual dalam kehidupan kariernya.
e. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Menghadapi tiga lingkungan pendidikan yang berbeda-beda dapat dapat enyebabkan peserta didikmengalami kebingungan untuk mengikutinya. Untuk itu, hubungan antara ketiga pelaksanaan pendidikan, satu sama lain harus mengadakan pendekatan untuk mencapai keharmonisan program. Proses pemilihan kerja sebenarnya telah berlangsung sejak dini, di saat anak itu menetapkan pilihan sekolah.
Para remaja telah berkemampuan untuk menarik keputusan,sekalipun dasar pertimbangn yang digunakan belum cukup luas, terutama yang berkaitan dengan pandangan masa depan yang belum mantap. Oleh karenanya masih memerlukan arahan dari orang tua atau pembimbing.
Dalam proses perkembangan karier, remaja sering mengalami berbagai masalah dan hambatan. Masalah dan hambatan itu dapat berasal dari dalam dirinya sendiri, dan luar dirinya, ataupun kedua-duanya. Misalnya minat remaja tidak sesuai dengan kemampuannya, orang tua memaksa anaknya untuk memilih jurusan pendidikan yang mempersiapkan pada pekerjaan tertentu tetapi tidak sesuai dengan kemampuan anak, atau terjadi pilihan orang tua dan pilihan anak tidak saling mendukung. Oleh karena itu, untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier, sistem pendidikan di Indonesia mengatasi masalah perkembangan dan pilihan, karier melalui kegiatan layanan bimbingan karier di SMP dan SMA. Layanan itu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Pemahaman diri: bakat, kemampuan, minat, keterampilan dan ciri-ciri pribadi.
2) Pemahaman lingkungan: lingkungan pendidikan dan lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisinya.
3) Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan karier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan diri.
4) Perencanaan masa depan.
5) Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan, dan penyesuaian.
C. Tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga
a. Pengertian kehidupan berkeluarga
Telah diketahui bahwa secara biologis pertumbuha remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik kepada lawan jenis.
Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja adalah cukup kuat sehingga perlu dipersiapkan secara mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya. Untuk ini sekolah perlu memberikan perhatian secara khusus tentang masalah-masalah perkawinan tersebut, dalam bentuk pendidikan seksual atau kegiatan yang lain sebagai persiapan baginya dalam menghadapi fungsinya sebagai orang tua dikemudian hari.
b. Masyarakat dan perkawinan
Pemilihan pasangan hidup merupakan tugas perkembangan yang didorong oleh faktor biologis. Pemilihanpasangan hidup yang berakhir dengan perkawinan, berarti merupakan pertanda terbentuknya inti kekeluargaan atau perluasan dan kelanjutan tentang pemekaran keluarga. Perkawinan tidak dengan begitu saja terjadi, melainkan diatur oleh berbagai aturan atau norma yang berlaku di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Apabila gadis dan perjaka melangsungkan perkawinan, banyak pihak yang kenyataannya akan terlibat, sebab mereka akan turut menerima akibatnya, terutama keluarganya. Terhadap masalah perkawinan,terdapat perbedaan pendapat antara laki-laki dan wanita. Hasil penelitian Adam (Garrison, 1956) menyatakan bahwa 60 persen wanita yang mengisi angket menyatakan bahwa perkawinan itu didorong oleh faktor cinta dan keamanan. Bagi laki-laki memberikan keterangannya 70% adalah masalah faktor keinginan hidup bersama dan mengurangi ketegangan, sedang faktor dorongan cinta menurut laki-laki menduduki urutan ketiga.
Di samping faktor biologis dan psikologis, faktor-faktor lain yang dijadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-kesamaan dalam hal; ras, bangsa, agama, dan status ekonomi. Faktor sosial mencakup beberapa aspek, misalnya menyangkut maslah pergaulan dan pekerjaan. Remaja telah banyak memiliki pengalaman serta belajar dari keadaan lingkungan. Lingkungan kehidupan keluarga yang digelar di lingkungannya sangat majemuk, baik dilihat dari kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, maupun agama dan kebudayaan. Atas dasar itu, secara psikologis remaja banyak menerima pengaruh dari lingkungan tentang kehidupan berkeluarga. Hal semacam ini dengan sendirinya akan dapat membentuk sikap dan cita-cita tentang kehidupan berkeluarga di masa yang akan datang.
D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Menyelenggarakan Pendidikan
Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada di lingkungan remaja, maka pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Sekalipun dalam penyelenggaran pendidikan diakui bahwa tidak mungkin memenuhi tuntutan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut.
a. Pendidikan yang berlaku di Indonesia, pada ummnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Ini berarti memberlakukan sama semua tindkan pendidikan kepada semua remaja yang tergabung di dalam kelas, sekalipun di antara mereka sangat berbeda-beda. Pengakuan terhadap kemampuan setiap pribadi yang beraneka ragam itu menjadi kurang. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja, sperti pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan dan semacamnya.
b. Beberapa usaha dapat dilakukan di dalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya, diantaranya adalah:
a. Bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
b. Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi kepada kondisi (tuntutan) lingkungan.
c. Penyusunan kurikulum yang komfrehensif denga mengembangkan kurikulum muatan lokal.
Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa sebelumnya.
Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan :
a. Bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga.
b. Bimbingan siswa untuk memahami norma-norma yang berlaku baik di dalam keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat. Untuk kepentingan ini diperlukan arahan untuk kebebasan emosional dari orang tua.
c. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis melelui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodik, dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah