Cari Blog Ini

Jumat, 04 Maret 2011

Manfaat Cacing bagi Kehidupan


TUGAS SOSIOLOGI
PENELITIAN
MANFAAT CACING BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

DISUSUN OLEH :
NAMA         : ANDI NOVA RAHMIATY
KELAS        : XII IPS 1
NO. URUT  : 01


SMA NEG 13 MAKASSAR
                    TAHUN AJARAN 2010/2011


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas rahmat dan berkah Allah SWT kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul MANFAAT CACING BAGI KESEHATAN MANUSIA dengan sungguh-sungguh.

Walaupun masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan, tapi berkat ketekunan dan usaha yang giat,  sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelum
nya. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca demi menyempurnakan karya ilmiah ini.

Demikian tugas ini kami buat dengan sungguh-sungguh, semoga dapat bermanfaat bagi para pelajar dan pembaca yang budiman.



Makassar, 25 Februari 2011

                                                                                                       Penulis












DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .....................................................................................................     i
DAFTAR  ISI ...................................................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................     1
A.    Latar belakang masalah ........................................................................................      1
B.     Rumusan Permasalahan ........................................................................................     2
C.     Tujuan Penelitian ..................................................................................................     2
D.    Manfaat penelitian ................................................................................................     2
METODE PENELITIAN.................................................................................................     3
1.      Waktu dan Lokasi penelitian ..........................................................................     3
2.      Dasar dan Tipe Penelitian ...............................................................................     3
3.      Populasi dan Sampel .......................................................................................     3
4.      Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................     3
5.      Analisis Data ...................................................................................................     3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................    4
BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...........................................................   6
A.    Pengertian Cacing .................................................................................................     6
B.     Manfaat Cacing Tanah bagi Lahan Peternakan dan Pertanian .............................     7
C.     Kasiat Kotoran pada Cacing Tanah ......................................................................     7
D.    Kasiat Cacing Tanah di Dunia Pengobatan Tradisional .......................................     8
E.     Cacing Tanah sebagai Media Pengobatan ............................................................     8
F.      Cara Pembuatan Pupuk dari Kotoran Cacing Tanah ............................................     10

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................    11
A.    Kesimpulan ...........................................................................................................     11
B.     Saran .....................................................................................................................     11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................    12




 
BAB I. PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae.
Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
          Cacing tanah ternyata menyimpan segudang manfaat dan khasiat dibalik penampilannya yang menjijikkan. Hewan molusca ini bisa dimanfaatkan untuk banyak kepentingan pembuatan obat, kecantikan dan kesehatan. Beberapa pihak bahkan meneliti secara khusus Khasiat Cacing tanah untuk terus mengembangkannya agar lebih banyak manfaat yang bisa diambil darinya. Dan memang terbukti, manfaat cacing tanah mampu menyembuhkan atau mengurangi berbagai penyakit yang diderita oleh manusia. Bahkan beberapa pakar kecantikan memberikan rekomendasi untuk memakai ekstrak cacing tanah agar kita bisa memperoleh khasiat terbaik dari hewan lunak tersebut. Selain untuk kesehatan, cacing juga bermanfaat sebagai kelestarian lingkungan hidup, diantaranya untuk pembuatan kompos.
          Sebagian orang kalau mendengar nama ini pasti akan menggeliat tanda geli campur jijik. Cacing tanah, dimana sebagian orang tidak menyukainya karena bentuk tubuhnya yang lembut dan licin memang membuat geli dan jijik.
          Namun siapa sangka kalau ternyata cacing tanah merupakan salah satu makhluk yang berguna di dunia ini dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kebiasaannya mengurai sisa-sisa bahan organik dapat membuat cacing tanah menghasilkan pupuk kompos dari kotorannya yang berguna bagi tanaman dan tumbuhan. Oleh karena itu kami mengadakan penelitian mengenai MANFAAT CACING BAGI KEHIDUPAN MANUSIA untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang terkandung pada cacing.



B.     RUMUSAN MASALAH
Berpangkal dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dianggap perlu untuk mengembangkan suatu strategi. Dengan demikian dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
A.    Apakah yang dimaksud dengan cacing tanah?
B.     Apa sajakah manfaat cacing tanah bagi lahan pertanian?
C.     Apakah khasiat dari kotoran pada cacing tanah?
D.    Apakah khasiat cacing tanah di dunia pengobatan tradisional?
E.     Apakah manfaat cacing tanah pada media pengobatan?
F.      Bagaimanakah cara pembuatan pupuk dari kotoran cacing tanah?

C.     TUJUAN
Secara garis besar, tujuan pokok yang harus dicapai dalam pembahasan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat/khasiat dari cacing dan membandingkannya dengan realitas yang terjadi di sekeliling kita. Ada pula tujuan yang lain, yaitu untuk menambah wawasan.

D.    MANFAAT
Secara umum, penyusunan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyusun materi yang lain. Hasil penyusunan ini terutama diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran sosiologi. Secara khusus, hasil penyusunan penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam meninjau kembali mengenai khasiat cacing.










METODE PENELITIAN

1.      Waktu dan Lokasi
·      Waktu Penelitian : Penelitian dimulai akhir  Januari – Februari 2011
·      Lokasi Penelitian : Kota Makassar (Indonesia)
2.      Dasar dan Tipe Penelitian
·      Dasar Penelitian
Dasar penelitian yang dilakukan adalah survei yaitu penelitian yang dilakukan dengan berupaya membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi.
·         Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan fenomena nyata yang terjadi di kalangan masyarakat.
3.      Populasi dan sampel
·         Populasi
Keseluruhan unit penelitian yang berkaitan dengan masalah penelitian.
·         Sampel
Sebagian dari keseluruhan unit penelitian yang berkaitan dengan masalah penelitian
4.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data kami sebagai penyusun mengumpulkan data dari berbagai pedoman makalah-makalah dan berbagai informasi-informasi dari internet.
5.      Sumber Data
Data Sekunder : Data yang diperoleh dari bukan sumber pertama (Buku & Internet).
6.      Analisis Data
Data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif yaitu diuraikan dalam bentuk kalimat/kata-kata.




BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.    PENGERTIAN
Sebagian orang merasa jijik pada cacing tanah. Jangan salah, ternyata dibalik tubuhnya yang licin itu, cacing tanah menyimpan banyak khasiat. Kenyataannya, banyak orang yang mengonsumsinya untuk menyembuhkan beberapa penyakit, tanpa efek, sehingga aman dikonsumsi.
Menurut pengalaman orang-orang yang pernah mengalami demam atau suhu badan yang tinggi, dengan mengonsumsi ramuan ekstra cacing tanah gangguan mereka pun membaik.
Menurut penelitian yang pernah dilakukan bahwa cacing tanah adalah sumber protein sangat tinggi. Cacing tanah juga mengandung beberapa asam amino dengan kadar yang tinggi. Salah satunya, cacing Lumbricus Rubellus mengandung kadar protein sangat tinggi sekitar 76%. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan daging mamalia (65%) atau ikan (50%).
Beberapa penelitian telah membuktikan adanya daya antibakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi.

B.     MANFAAT
Khasiat cacing tanah berdampak pada organ-organ penting tubuh. Beberapa khasiat dari cacing tanah adalah:
·         Sembuhkan Typus
·         Menurunkan kadar kolesterol
·         Meningkatkan daya tahan tubuh
·         Menurunkan tekanan darah tinggi
·         Meningkatkan nafsu makan
·         Mengobati infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta     gangguan perut lainnya seperti maag
·         Mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti: batuk, asma,          influenza, bronchitis dan TBC
·         Mengurangi pegal-pegal akibat keletihan maupun akibat reumatik
·         Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
·         Mengobati wasir, exim, alergi, luka dan sakit gigi.

Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).
Cacing tanah mempunyai banyak khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan. Sudah banyak orang yang mengkonsumsi tanpa bersentuhan dengan efek samping.
Tidak mengherankan jika cacing tanah bisa dimanfaatkan sebagai media pengobatan. Ia mampu mengobati berbagai infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta gangguan perut lainnya seperti maag. Bisa juga untuk mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti batuk, asma, influenza, dan TBC.
Bahkan, cacing tanah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, serta menurunkan kadar gula darah pagi penderita diabetes. Selain itu, dapat digunakan untuk mengobati wasir, eksim, alergi, luka, sakit gigi, mengurangi pegal linu akibat keletihan atau akibat reumatik.
Cacing tanah juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan, terutama meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, bahkan menambah vitalitas seksual kaum lelaki. Tak mengherankan pula jika sekarang banyak dipasarkan kapsul herbal yang berisi ekstrak cacing tanah.
Bukan rahasia lagi jika sebagian prosuk kosmetik juga menggunakan cacing tanah sebagai bahan bakunya, terutama pelembab kulit dan lipstik. Bahkan di beberapa negara maju, cacing tanah diolah menjadi makanan spesial yang nikmat dan kaya nutrisi. Tak hanya itu, cacing tanah juga dapat diolah untuk berbagai keperluan seperti pembuatan pakan ayam dan pellet ikan.




BAB. III PEMBAHASAN

A.    Pengertian Cacing Tanah
Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).
Cacing tanah mempunyai banyak khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan.
Cacing tanah, ternyata bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, Hewan ini tampak begitu lunak dan bagi sebagian orang menganggap sangat menjijikan. Akan tetapi hewan ini mempu­nyai potensi yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Cacing tanah ter­masuk hewan tingkat rendah karena ti­dak mempunyai tulang belakang (in­vertebrata). Di Indonesia, cacing tanah dikenal ada tiga jenis, yaitu cacing kalung, cacing merah, dan cacing koot.
Peranan cacing tanah ini sebenarnya telah diketahui sejak dahulu kala. Se­orang ahli Yunani, Aristoteles, banyak menaruh perhatian terhadap cacing tanah. Ia menyebut cacing tanah adalah pe­rutnya bumi.
Pada tahun 69-30 Sebelum Masehi, ratu cantik Cleopatra yang saat  itu berkuasa di Mesir melarang bangsa Mesir memindahkan cacing tanah ke luar dari Mesir, bahkan petaninya di­larang menyentuh cacing sebab pada zaman itu cacing tanah dianggap sebagai Dewa Kesuburan.
Dalam catatan klasik Tiongkok, ca­cing tanah disebut tilung atau naga tanah. Cacing ini sejak dahulu kala me­reka gunakan dalam berbagai ramuan untuk menyembuhkan bermacam-ma­cam penyakit.
Seorang cendekiawan terkenal, Charles Darwin, telah meng­habiskan waktunya selama hampir 40 tahun untuk mengamati kehidupan ca­cing tanah. la menyebut cacing tanah sebagai mahluk penentu keindahan alam dan pemikat bumi. Para petani pun telah mengetahui secara turun-­temurun, bahwa cacing tanah dapat me­ningkatkan kesuburan tanah pertanian.


B.     Manfaat Cacing Tanah bagi Lahan Peternakan dan Pertanian
Manfaat cacing tanah masih sangat terbatas, yaitu sebagai pakan ternak atau ikan. Akan tetapi, di negara-negara lain cacing tanah juga bermanfaat sebagai bahan obat, bahan kosmetik, pengurai sampah dan seba­gai makanan manusia.
Lahan pertanian yang mengandung cacing tanah pada umumnya akan lebih subur karena tanah yang bercampur dengan kotoran cacing tanah sudah siap untuk diserap oleh akar tanaman. Ca­cing tanah yang ada di dalam tanah akan mencampurkan bahan organik pa­sir ataupun bahan antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menye­babkan bahan organik akan tercampur lebih merata.

C.     Kasiat Kotoran pada Cacing Tanah
Kotoran cacing tanah juga kaya akan unsur hara.   Ahli-ahli perta­nian di luar negeri dari tahun ke tahun tertarik oleh gerak-gerak cacing tanah. Mereka menyatakam bahwa kadar ki­miawi kotoran cacing dan tanah asli­nya banyak perbedaannya.
Pada tahun 1941 hasil penelitian T.C. Puh menyatakan, bahwa karena akti­vitas cacing tanah, maka N, P, K ter­sedia dan bahan organik dalam tanah dapat meningkat. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur pokok bagi tanaman.
Tahun 1949 Stockli dalam penelitian­nya menjelaskan, bahwa humus dan mikroflora kotoran cacing tanah lebih tinggi dari tanah aslinya. Demikian juga percobaan pada tanah-tanah gundul be­kas tambang di Ohio (Amerika Serikat) menunjukan, bahwa cacing tanah dapat meningkatkan kadar K tersedia 19% dan P tersedia 165%.
Tahun 1979, Wollny juga menyatakan bahwa cacing tanah mempengaruhi ke­suburan dan produktivitas tanah. Dengan adanya cacing tanah, kesuburan dan produkvitas tanah akan meningkat. Se­lain itu cacing tanah juga dapat mening­katkan daya serap air permukaan.
Liang cacing tanah yang ditinggal dalam tanah berfungsi memperbaiki aerasi dan drai­nase. Keduanya sangat penting dalam pembentukan tanah.   Cacing tanah juga membantu peng­angkutan sejumlah lapisan tanah dari bahan organik. Lapisan bawah permu­kaan dan mencampurkan tanah dari ba­han organik dengan bahan organik. Cacing tanah juga dapat memper­baiki dan mempertahankan struktur tanah. Lubang-lubang cacing dan humus secara langsung menjadikan tanah gem­bur.
Kotoran yang dikeluarkan oleh cacing tanah banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral, dan vitamin. Karena mengandung unsur hara yang lengkap, apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka kotoran cacing yang biasa disebut casting dapat digunakan sebagai pupuk.

D.    Kasiat Cacing Tanah di Dunia Pengobatan Tradisional
Dalam dunia pengobatan tradisional Tiongkok, cacing tanah digunakan da­lam ramuan untuk menyembuhkan ber­bagai penyakit, antara lain meredakan demam, untuk penderita tekanan darah tinggi, bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi, dan juga dapat menyembuhkan tifus.
Di negara-negara industri maju, ca­cing tanah sudah dimanfaatkan dalam bidang kosmetika. Minyak hasil eks­traksi cacing tanah dapat digunakan sebagai pelembab.
Penggunaan cacing tanah sebagai ma­kanan manusia pada umumnya dicam­pur dengan makanan lain. Di Filipina, cacing tanah digunakan sebagai bahan untuk membuat perkedel. Di negara itu cacing tanah sudah mulai disukai sebagai santapan yang lezat.
Mungkin saja bagi anda yang belum pernah mencoba hidangan atau pengobatan yang berasal dari cacing tanah ini, ada yang merasa risi atau jijik. Sama halnya dengan mengkonsumsi air kencing, kecoa, cicak, empedu binatang melata, dan sebagainya. Tapi apa salahnya apabila mencobanya, dari pada kita mengkonsumsi obat-obatan kimia, yang tentunya punya risiko terhadap kerusakan/ penyakit ginjal.

E.     Cacing Tanah sebagai Media Pengobatan
Beberapa penelitan juga membuktikan adanya daya antibakteri dan protein hasil ekstrasi cacing tanah, yang sanggup menghambat pertumbuhan bakteri gram negarif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonelllathypus.
Tidak mengherankan jika cacing tanah bisa dimanfaatkan sebagai media pengobatan. Ia mampu mengobati berbagai infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta gangguan perut lainnya seperti maag. Bisa juga untuk mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti batuk, asma, influenza, dan TBC.
Bahkan, cacing tanah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, serta menurunkan kadar gula darah pagi penderita diabetes. Selain itu, dapat digunakan untuk mengobati wasir, eksim, alergi, luka, sakit gigi, mengurangi pegal linu akibat keletihan atau akibat reumatik.
Cacing tanah juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan, terutama meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, bahkan menambah vitalitas seksual kaum lelaki. Tak mengherankan pula jika sekarang banyak dipasarkan kapsul herbal yang berisi ekstrak cacing tanah.
Bukan rahasia lagi jika sebagian prosuk kosmetik juga menggunakan cacing tanah sebagai bahan bakunya, terutama pelembab kulit dan lipstik. Bahkan di beberapa negara maju, cacing tanah diolah menjadi makanan spesial yang nikmat dan kaya nutrisi. Tak hanya itu, cacing tanah juga dapat diolah untuk berbagai keperluan seperti pembuatan pakan ayam dan pellet ikan.
Selain diekstrak untuk keperluan pembuatan obat herbal, cacing tanah juga dapat diolah menjadi pakan unggas dan pakan ikan (pellet). Mengingat banyaknya peternak unggas dan pemubudidaya ikan di Indonesia, pengolahan cacing menjadi bahan pakan ini memiliki prospek cerah.
Di samping kaya protein (50 – 72%), cacing tanah juga mengandung beberapa asam amino yang sangat penting bagi unggas seperti arginin (10,7%), tryptophan (4,4%) dan tytosin (2,25%). Ketiga asam amino ini jarang ditemui pada bahan pakan lainnya.
Oleh karena itu, cacing tanah memiliki potensi baik untuk mengganti tepung ikan dalam ransum unggas dan dapat menghemat pemakaian bahan dari biji-bijian sampai 70%. Meski demikian, penggunaan cacing tanah dalam ransum unggas disarankan tidak lebih dari 20% total ransum.
Pemanfaatan cacing tanah untuk ransum unggas relatif mudah. Bisa diberikan dalam bentuk segar atau dijadikan tepung cacing untuk dicampurkan bersama bahan-bahan penyusun ransum unggas lainnya seperti jagung, dedak, konsentrat, dan sebagainya.

F.      Cara Pembuatan Pupuk dari Kotoran Cacing Tanah
Cacing tanah yang bisa dipergunakan untuk membuat pupuk adalah cacing tanah berjenis Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, dan Pheretima asiatica. Namun sayangnya, ketiga jenis cacing itu masih perlu di impor. Jadi, apakah berbeda jika kita menggunakan cacing tanah dari sekitar rumah sendiri? Ya mungkin berbeda dari banyaknya kandungan unsur haranya saja, tapi tetap bisa juga digunakan untuk pembuatan pupuk kompos.
Cara membuat pupuknya. Siapkan cacing yang akan digunakan. Biasanya, ukuran tempat berkisar sekitar 60 cm x 45 cm x 15 cm, untuk 1500 - 2000 cacing tanah. Atau ukuran tempat bisa juga disesuaikan dengan kehendak kita sendiri menurut banyaknya cacing yang digunakan. Perlu diketahui bahwa dalam satu hari cacing akan memakan makanannya seberat tubuhnya, misalnya bobot satu cacing sekitar 1 gram, maka dalam satu hari cacing akan memakan 1 gram makanan.
Bahan makanan cacing dapat mempergunakan sisa-sisa sayuran, dedaunan, atau kotoran hewan, yang semuanya harus dicacah halus untuk memudahkan cacing memakannya. Dengan demikian, proses pengomposan dengan cara ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik, dan menghasilkan cacing yang menjadi sumber protein hewani bila digunakan sebagai pakan ternak.



              









BAB IV PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan ha-hal yang telah dipaparkan pada pembahasan. Maka, dapat disimpulkan bahwa cacing merupakan binatang invertebrata yang sangatlah berguna bagi kehidupan makhluk hidup (manusia) di bumi, baik bagi bidang pertanian, peternakan, pengobatan, maupun di bidang kecantikan.

B.     SARAN
Walaupun masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan, tapi berkat ketekunan dan usaha yang giat  sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Untuk itu kami mengharap kritikan-kritikan dan saran yang mendukung dari pembaca demi menyempurnahkan karya ilmiah ini.



















DAFTAR PUSTAKA

Adi, Musliadi. Makalah. 2008. Cacing Tanah bagi Kehidupan Manusia. Makassar : Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 3 Watansoppeng.

Adnan, Sry. Makalah. 2006. Manfaat Cacing bagi Pengobatan. Palu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar